Monday, March 18, 2013


Sahabat Kota



When we stop playing, we start dying.

- Stuart Brown -



Ingin kembali bermain !
Itulah niat awal yang terbesit saat mengirimkan aplikasi sebagai Play tutor di Sahabat Kota. Because play is hard to maintain as we get older, when we get less playful. Isn't it ? Namun, saya tidak ingin menjadi sosok individu dewasa yang seperti itu. Saya tetap ingin bisa bermain... 

Sebagai twenty-something girl, tentunya sudah banyak permainan yang saya lakukan. Mulai dari main bola bekel hingga Playstation. Mulai dari permainan yang sifatnya solo hingga yang berkelompok. Mulai dari permainan yang harus senam otak sampai yang hanya ber-modal-kan kelihaian jemari saja. Mulai dari permainan yang menggunakan sehelai kertas hingga menjajal gameboard dengan design yang aduhai.  - emmm... dan termasuk sedikit "main hati" tentunya, hahahahaha!

Namun, dari segala macam permainan tersebut, ada yang membuat saya merindu. Yup! rindu teramat rindu, layaknya anak kost'an yang selalu merindu masakan mama.  -hehehehe. Apakah gerangan yang membuat saya rindu?


Saya RINDU untuk bisa bermain dan berinteraksi bersama ANAK-ANAK.


Buat saya, anak-anak adalah "mahluk-mahluk" kecil dengan kekuatan ajaib yang besar. Kekuatan yang terkadang sudah tidak dimiliki lagi oleh individu dewasa. Mereka memiliki Kekuatan kejujuran; Kekuatan untuk tertawa lepas terbahak-bahak; Kekuatan rasa ingin tahu yang tak' pernah habis; Kekuatan berekspresi tanpa batas; dan yang paaaling....penting adalah Kekuatan untuk menularkan kebahagiaan ke sekelilingnya.

Namun, karena saat ini belum memungkinkan bagi saya untuk memproduksi anak-anak, -tak' ada partner dan tak' ada ongkos produksi,  maka Sahabat Kota adalah golden ticket-nya.

Apa itu Sahabat Kota?


Sahabat Kota adalah sebuah organisasi nirlaba yang bekerja bersama kaum muda lokal untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak-anak dalam konteks lingkungan kota, khususnya kota Bandung. Sejak didirikan pada tahun 2007, Sahabat Kota telah melakukan berbagai program yang mengajak anak-anak untuk belajar dan bermain di ruang kota. Kegiatan-kegiatan tersebut diadakan secara rutin dan tematik di setiap bulan-nya serta ada pula kegiatan tahunan berupa Summer Camp. -haaaaaa... keren banget kaan ?? Masih penasaran dengan Sahabat Kota ? Yuk! Yuk! klik disini.


Saya memilih menjadi Play tutor dibandingkan dengan posisi lainnya yang ditawarkan dalam Internship 2013 di Sahabat Kota. Mengapa ? Padahal saya adalah seorang photo-taker yang mencandu pula mengolah kata. Mengapa saya tidak mengisi posisi dokumentasi / writer / Online Public Relation ? Alasannya adalah...

Karena saya ingin merasa,
Merasakan petualangan baru sebagai Play Tutor, 
bersama mereka si mahluk kecil dengan kekuatan ajaib. 

Saya ini adalah tripikal yang harus merasa, mengalami sendiri secara langsung, apa pun itu. Segala hal yang baik, buruk, lurus, melenceng, kelam, benderang, hingga samar sekali pun saya selalu siap 
untuk m.e.r.a.s.a. Tentunya menu terbaru berupa "Play tutor" pun tak' mungkin saya lewatkan.



Dan karena saya ingin berbagi,
Berbagi apa yang telah saya miliki ,
kepada mereka si mahluk kecil dengan kekuatan ajaib.

Saya akan membagi berkah yang telah dimiliki. Berkah ilmu pengetahuan, berkah pengalaman, berkah kesehatan, dan berkah waktu. Entah mengapa, saya selalu mengharuskan diri ini untuk terlibat dalam kegiatan volunteering sosial di setiap tahun-nya. Banyak yang menganggap, untuk apa itu dilakukan? tokh, nilai finansialnya tak' seberapa bahkan cenderung bisa dikatakan tidak ada.  -hemm...begini ya,  Saya mungkin belum wajib bayar pajak dan belum pula wajib mengeluarkan zakat harta. Namun, saya tetap akan mengeluarkan dan membagikan nikmat yang sudah saya miliki, walau tidak dalam bentuk materi. Dengan jalan ini lah mungkin saya bisa membayar pajak dan zakat. Sederhana, itu saja.


Secara de facto dan de jure, pengangkatan menjadi Play tutor tepat terjadi di hari ulang tahun saya. Menjadi bagian dari Sahabat Kota adalah salah satu kado terindah yang saya dapatkan. Kado yang bukan hanya sekedar di makan lalu habis, atau... sekedar di pajang tanpa arti. Inilah kado yang tidak akan pernah habis atau hanya akan diselimuti debu. Saya yakin, setahun ke depan akan menjadi "pengalaman merasa" yang tidak akan pernah terlupakan...

dan, tentunya saya pun akan berbagi tentang apa yang saya rasa.
walaupun hanya melalui kisah seadanya,






with  hug,
Indah Budi Utari




2 comments: